jejakkasus.co.id, MUARA ENIM – Sejumlah warga terdampak pembongkaran bangunan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga kini belum menerima kesepakatan kompensasi.
Pembongkaran yang dilakukan PT KAI beberapa waktu lalu menyebabkan warga kehilangan tempat tinggal dan usaha mereka, sementara kesepakatan dan kejelasan terkait ganti rugi masih belum diberikan.
Salah satu warga yang terdampak, M. Ali Parizi mengungkapkan kekecewaannya karena hingga kini belum ada kepastian dari pihak KAI mengenai kompensasi.
Bahkan dirinya telah melaporkan pembongkaran yang dilakukan PT KAI lantaran dianggap pengrusakan. Pasalnya menurut Ali Parizi pelaksanaan pembongkaran tidak melalui musyawarah terlebih dulu sehingga terkesan sepihak.
“Saya telah melaporkan pengrusakan yang dilakukan KAI ke Polres Muara Enim, saya kecewa perusahaan BUMN yang seharusnya memberikan kenyamanan kini terkesan tidak profesional,” ujarnya kepada jejakkasus.co.id, Kamis (6/3/2025).
Warga yang terdampak menuntut transparansi dan keadilan dari PT KAI serta pemerintah daerah dalam menangani permasalahan ini.
Mereka berharap hak-hak mereka sebagai warga terdampak dapat dipenuhi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, Ali Parizi menganggap pembongkaran secara paksa yang di lakukan PT KAI ini sangat tidak masuk akal sehat.
“Bagai mana tidak pada tanggal 4 maret 2025
telah dilakukan pembongkaran bangunan rumah saya secara paksa sebelum adanya ganti rugi dari pihak PT. KAI, Kok sudah dieksekusi dan dirata kan dengan tanah,” tuturnya.
Tak hanya itu kekecewaan Ali Parizi kepada PT KAI berlanjut lantaran dianggap tidak adil karena bangunan yang sudah diberikan kompensasi malah tidak di eksekusi pada hari yang sama.
“Itu seolah olah memang ada ke tujuan tersendiri dengan bangunan saya,” tuturnya.
“Kalau hal ini tidak ada kejelasan, dirinya akan melaporkan hal ini ke Mabes Polri dan bukan tidak menutup kemungkinan permasalahan ini akan saya hadapkan langsung dengan Presiden RI Prabowo,” pungkasnya.
(Agus PS)
