PAMEKASAN, jejakkasus.co.id – Upacara peringatan Hari Jadi ke-495 Kabupaten Pamekasan yang digelar di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati berlangsung khidmat, Senin (3/11/2026).
Kegiatan tahunan ini diikuti oleh para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) serta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Bupati Pamekasan, Dr. KH. Kholilurrahman, bertindak sebagai inspektur upacara dan menggunakan bahasa Madura selama prosesi berlangsung. Penggunaan bahasa daerah tersebut menjadi simbol pelestarian identitas dan kearifan lokal masyarakat Pamekasan.
“Peringatan Hari Jadi menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mengenang perjalanan sejarah dan melestarikan budaya lokal,” ujar Bupati Kholilurrahman usai upacara.
Ia menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi bukan sekadar acara seremonial, tetapi sarana untuk memahami sejarah dan mengambil pelajaran dari perjalanan panjang Kabupaten Pamekasan.
“Hari Jadi ini mengingatkan kita agar tidak melupakan sejarah. Di dalamnya banyak pelajaran yang bisa menjadi panduan bagi masa depan kita,” jelasnya, dikutip dari akun resmi Pemkab Pamekasan.
Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, penggunaan bahasa Madura dalam upacara hari jadi merupakan bentuk komitmen menjaga jati diri masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa Pamekasan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat sebagai salah satu dari sepuluh daerah di Indonesia yang konsisten melestarikan bahasa daerah.
“Bahasa Madura adalah bagian dari identitas kita. Jika bahasa ini ditinggalkan, maka perlahan identitas itu juga akan hilang,” tegasnya.
Bupati berharap, seluruh masyarakat Pamekasan tetap menjaga karakter budaya daerah di tengah derasnya arus modernisasi. Menurutnya, kearifan lokal merupakan salah satu kekuatan daerah yang harus dijaga bersama.
“Bahasa dan budaya adalah fondasi peradaban yang harus kita rawat. Kami berharap, ayo kita rawat bersama,” pungkasnya.\
(Marta)
![]()
