LAHAT, jejakkasus.co.id, – Pogram Bupati Kabupaten Lahat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Pengembangan Hewan Sapi Bali dan Sapi PO (Lokal) yang disebar kepada Kelompok-kelompok Ternak yang ada di Wilayah Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (24/11/2025).
![]()
Aris Totoles menjelaskan, dirinya di lapangan melihat Program Bupati disetiap Kelompok Ternak tentang Pengembangan Hewan Sapi yang kondisinya kurus. Sapi sudah tua dan kualitas Sapi-nya sangat rendah, sehingga kalau kondisi ini dibiarkan, Visi Bupati Lahat tidak akan maksimal.
“Meminta Bupati Lahat untuk meninjau lagi terkait Hewan Sapi tersebut, dan ditegur yang menyediahkan Pengadaan Hewan Sapi yang diduga tidak sesuai dengan Spek, dan anggaran lebih dari 6 Milyar, masing- masing Kelompok mendapatkan Hewan Sapi 24 Ekor, 6 Ekor Sapi Jantan, 18 Ekor Sapi Betina,” tegasnya.
Adi Sulistyono selaku Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan, untuk Sapi Bali dan Lokal baru memasuki Fase Adaptasi 3 hari di Kandang Penyedia belum dilakukan Pengukuran Spesifikasi diterima atau ditolak.
“Peranakan Sapi Ongole usianya 2 tahunan cuma 24 Ekor di Desa Pagar Jati, Sapi Lokal 24 Ekor dibagi 2 Kelompok, yang banyak Sapi Bali, dan kami juga sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), kalau tidak SNI tidak kami terima. Dengan Lingkar Dada 132 Cm Jantan, dan Betina 120 Cm Sapi Peranakan Sapi Ongol. Sapi Bali yang Jantan Lingkaran Dada 135 Cm dan Betina 125 Cm. Sapi Lokal Jantan ukuran Lingkaran Dada 112 Cm dan Betina 109 Cm,” ujarnya
“Masalah kurus itu pengaruh di perjalanan pak, dari Lampung, beberapa hari di perjalanan tidak makan, sebap Sapi Ongole Sapi manja baru kelihatan 3 bulan baru gemuk badanya, tidak seperti Sapi Bali, langsung makan.” kata Kabid.
Ditempat terpisah, Aprizal Muslim (Mang Icon) Ketua PW GNPK-RI Provinsi Sumatera Selatan meminta kepada pihak yang berkompeten untuk memantau Penyaluran Bantuan Bibit Ternak Sapi tersebut kepada setiap Penerima dan di Crosschek ke lapangan.
Apakah bantuan tersebut memang tepat sasaran atau hanya berdasarkan pesanan pihak-pihak tertentu.
“Ini harus jelas agar nilai bantuan yang tidak sedikit ini betul-betul bermanfaat, jangan sampai program yang begitu bagus dari Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati ini hanya menjadi ajang bancakan, nilai bantuan 6 Milyar bukan nilai yang kecil,” ujarnya.
![]()
“Kemudian, untuk memastikan program ini memang tepat sasaran. Harapan kita, Aparat Hukum harus mengambil langkah hukum untuk mengcroscek penyaluran bantuan tersebut, jangan begitu sampai di lapangan, Kelompok Tani Penerima merupakan titipan orang-orang tertentu, dan ini nyata di lapangan,” tutup Mang Icon. (Mas Oby)
![]()
