KOTA CIREBON, jejakkasus.co.id, – Anggota DPR RI Komisi IV Prof. DR. Rokhmin Dahuri, MS., menjadi Narasumber dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik dan Orientasi Kewartananan dan Keorganisasian (OKK) PWI Kota Cirebon di Gedung Mall UKM, Rabu (19/11/2025).
Pada kesempatan itu, Rokhmin menyampaikan, bahwa angka Penduduk Miskin di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) masih diatas rata-rata Jawa Barat (Jabar).
“Di tahun 2025, meski turun sejak tahun 2024, Kemiskinan di Ciayumajakuning masih diatas rata-rata Jawa Barat (7,02%), dan Nasional (8,47%),” ungkap Rokhmin saat menyampaikan materi yang bertajuk “Pers Menatap Indonesia Emas 2025”.
“Bahkan, beberapa Daerah menempati Ranking atas, antara lain Indramayu ke-1 (11,02%), Kuningan ke-3 (10,74%), Majalengka ke-4 (10,31%), Cirebon ke-5 (10,23%) dan Kota Cirebon ke-12 (8,66%) dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat,” bebernya.
“Padahal, Daerah-daerah di Ciayumajakuning punya Potensi Alam yang besar, seperti Pertanian dan Kelautan di Indramayu, di Kabupaten/Kota Cirebon, serta Pertanian dan Pariwisata di Kuningan dan Majalengka.” kata Rokhmin.
“Solusinya, perlu Tata Kelola yang baik, agar seluruh potensi yang dipunyai Daerah-daerah tersebut dapat dimanfaatkan, untuk kesejahteraan seluruh masyarakat,” ujar Rokhmin.
Rokhmin menuturkan, meskipun ketimpangan cenderung membaik di tahun 2024–2025, karena hal ini sejalan dengan turunnya rata-rata Jabar (0,420- 0,416) dan Nasional (0,379-0,375).
“Namun, pada tahun 2024, urutan di antara 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Kota Cirebon Ranking ke-5 (0,424; tertinggi), Kabupaten Cirebon ke-12 (0,374), Kuningan ke-13 (0,369), Majalengka ke-18 (0,354), dan Indramayu ke-26 (0,306),” tuturnya.
Rokhmin pun mengakui angka TPT Ciayumajakuning membaik di tahun 2024–2025, hal itu sejalan dengan turunnya rata-rata Jawa Barat (6,75% – 6,74%) dan Nasional (4,91% – 4,76%).
“Di tahun 2024, dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Kuningan Ranking ke-7 (7,78%), Kabupaten Cirebon ke-13 (6,74%), Kota Cirebon ke-18 (6,29%), Indramayu ke-20 (6,25%), dan Majalengka ke-24 (4,01%),” ungkapnya.
“Sementara, Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja ialah Industri Pengolahan 20,49%, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14,76%, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,06%, serta Transportasi dan Pergudangan 11,36%,” paparya.
“Hal ini harus jadi perhatian serius ditengah tumbuhnya Industri di Wilayah tersebut,” pungkasnya. (Om JK)
