jejakkasus.co.id, MUARA ENIM – Ketua Aktivis Muara Enim sekaligus tokoh pemuda daerah, Hidayatullah, S.Sos., menyampaikan kemarahan dan kekecewaannya terhadap kebijakan Bupati Muara Enim terkait pengambilalihan pengelolaan lahan parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. HM Rabain oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Muara Enim.
Menurut Hidayatullah, selama lebih dari dua dekade, pengelolaan parkir di area RSUD Rabain telah berjalan dengan baik dan dikelola oleh forum pemuda lokal yang legal dan aktif berkontribusi terhadap kegiatan sosial serta turut membantu mengurangi tingkat pengangguran di Muara Enim.
“Pengelolaan parkir ini bukan sekadar urusan pungutan, tapi bentuk pemberdayaan pemuda agar terlibat dalam kegiatan positif dan menjauh dari tindakan kriminalitas. Mereka menggantungkan hidup dari retribusi kecil parkir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya, Kamis (4/7/2025).
Hidayatullah menilai, keputusan Pemkab Muara Enim untuk menyerahkan pengelolaan parkir RSUD ke Dishub dengan alasan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah relevan, bahkan dinilai tidak manusiawi.
“Pendapatan dari parkir rumah sakit itu kecil, tidak sebanding dengan potensi PAD dari perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Muara Enim. Kenapa harus mengambil dari rakyat kecil yang hanya mengais rezeki dari parkir?” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa lahan parkir tersebut berada di halaman rumah sakit dan bukan di jalan umum, sehingga secara wewenang seharusnya menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit, bukan Dishub.
Lebih lanjut, Hidayatullah membeberkan sejumlah keluhan masyarakat setelah pengambilalihan pengelolaan parkir oleh Dishub. Antara lain:
-
Kendaraan pengunjung tidak tertata dengan baik.
-
Dikenakannya tarif untuk semua kendaraan tanpa pengecualian.
-
Keluhan terkait sikap petugas parkir yang kurang ramah dan tidak sigap membantu pasien dan keluarga yang datang ke rumah sakit.
“Ini bukan hanya soal uang, ini soal keadilan dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Jangan rampas sumber penghidupan mereka hanya demi PAD yang tidak seberapa,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Hidayatullah meminta Bupati Muara Enim untuk mencabut kebijakan tersebut dan mengembalikan pengelolaan parkir kepada forum pemuda seperti semula.
“Jangan lupakan janji kampanye: Muara Enim Membara, Bangkit, dan Rakyat Sejahtera. Tidak akan ada kesejahteraan jika hak-hak kecil rakyat terus dirampas,” pungkasnya dengan nada tegas.
(Ical)