CIREBON, jejakkasus.co.id – Warga Desa Bungko Kidul bersama Desa Bungko Lor Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, menggelar tradisi adat tahunan “Ngunjung Buyut Syekh Benting” pada Jumat (24/10/2025).
Tradisi ini disambut meriah dan penuh antusias oleh masyarakat dari kedua desa tersebut.
Kegiatan yang telah dilaksanakan secara turun-temurun ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki, terutama bagi para petani dan nelayan.
Kuwu Desa Bungko Kidul, Joni, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang tetap menjaga dan melestarikan adat istiadat peninggalan para leluhur.
“Alhamdulillah, meski masyarakat kami sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dengan hasil tangkapan yang pas-pasan, namun antusiasme mereka dalam menyambut tradisi Ngunjung Buyut Sek Benting sangat luar biasa. Kami bersyukur tradisi ini masih dijaga dengan baik,” ujar Kuwu Joni.
Hal senada disampaikan H. Heri, perwakilan dari Paguyuban Kampung Bungko sekaligus tokoh masyarakat. Ia menyebutkan bahwa tradisi Ngunjung Buyut Sek Benting selalu dinanti-nantikan warga setiap tahunnya.
“Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi, dan masyarakat Bungko semakin makmur serta sejahtera,” ungkapnya.
Selain kegiatan ritual adat, rangkaian acara juga dimeriahkan dengan turnamen sepak bola antar blok, yang diadakan di lapangan sepak bola Desa Bungko Kidul.

Panitia sekaligus penasehat kegiatan, Sawila, menyampaikan apresiasi kepada Kuwu Joni atas perhatian dan perhatiannya terhadap fasilitas olahraga di desanya.
“Dulu lapangan ini tidak terurus, tapi sejak dipimpin Pak Kuwu Joni, lapangan menjadi bersih, terawat, dan bisa digunakan oleh masyarakat dari anak-anak hingga orang tua. Kami sangat bangga dan berterima kasih,” katanya.
Turnamen tersebut menjadi ajang hiburan bagi warga sekaligus mempererat kebersamaan antarblok. Sawila berharap masyarakat dapat terus menjaga kebersihan dan merawat lapangan agar tetap menjadi fasilitas kebanggaan bersama.
Sementara itu, tokoh masyarakat Samsu menjelaskan bahwa Ngunjung Buyut Sek Benting merupakan bagian dari pelestarian budaya leluhur dan sarana mengajarkan generasi muda untuk mengenal sejarah desa mereka.
“Buyut Sek Benting dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam di masa lampau. Melalui tradisi ini, kita berdoa dan mengenang jasa beliau sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Allah SWT,” jelasnya.
Pihak Kesultanan Keraton Kesepuhan Cirebon juga berpesan agar masyarakat Desa Bungko Kidul dan Bungko Lor terus menjaga tradisi adat serta melestarikan warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur.
“Ngunjung Buyut Syekh Benting bukan hanya ritual, tapi juga simbol persatuan dan rasa syukur masyarakat Cirebon,” pesan pihak Kesultanan.
(Red)
![]()
