LAHAT, jejakkasus.co.id – Proses seleksi calon pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lahat periode 2025–2030 menjadi sorotan publik. Dugaan adanya pengkondisian dalam tahapan seleksi mencuat setelah sejumlah pihak menilai proses uji kompetensi hanya bersifat formalitas.
Aktivis Provinsi Sumatera Selatan, Aprizal Muslim, yang juga Ketua PW GNPK-RI Sumsel, menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan dalam sistem pemerintahan Kabupaten Lahat di bawah kepemimpinan Bupati Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih.
“Kalau benar ada pengkondisian, sistem pemerintahan di Kabupaten Lahat bisa kacau. Pak Bursah harus peka, jangan sampai dibiarkan bawahannya bermain. Kalau beliau tahu dan membiarkan, berarti ada restu di situ,” ujar Aprizal saat dibincangi, Rabu (15/10/2025).
Aprizal menegaskan, sorotan ini bukan untuk menyudutkan kepala daerah, melainkan bentuk kepedulian terhadap jalannya pemerintahan.

Menurutnya, isu keterlibatan tim sukses dan orang-orang dekat kepala daerah dalam berbagai proyek strategis yang bersumber dari APBD Lahat sudah lama menjadi perbincangan hangat.
“Lahat ini terkesan diatur tim sukses. Untuk seleksi pimpinan BAZNAS, kami minta Bupati Bursah ikut memantau agar prosesnya berjalan sesuai aturan, jujur, adil, dan tanpa kepentingan pribadi,” tegasnya.
Sebelumnya, tahapan Uji Kompetensi I yang meliputi ujian tertulis dan presentasi makalah telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Namun, muncul dugaan bahwa hasil seleksi sudah diarahkan kepada pihak tertentu sebelum proses berakhir.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kabupaten Lahat maupun panitia seleksi BAZNAS Lahat belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pengkondisian tersebut.
(Oby)
![]()
