Foto: Papan Informasi Proyek Pemasangan Pipa IKK PDAM PALI, Sumatera Selatan.
jejakkasus.co.id, PALI – Pengerjaan Proyek pemasangan pipa IKK PDAM di Desa Sinar Dewa, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, diduga dikerjakan asal-asalan, Jumat, (16/09/2022).
Proyek pengadaan pipa untuk saluran air bersih ini bersumber dari APBD Kabupaten PALI senilai Rp. 2,3 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikerjakan oleh CV. Hutama Mukti.
Pekerjaan yang menelan anggaran milyaran rupiah tersebut diduga tidak sesuai standar. Akibatnya, tanah dan lumpur hasil galian berantakan dijalan dan masuk ke rumah warga, serta menganggu pengguna jalan.
Standarnya, tanah hasil galian dikumpulkan di dalam karung untuk menutup kembali galian dan untuk lumpur disiapkan juga bak untuk menampung lumpur.
Ditambah lagi Proyek PDAM Desa Sinar Dewa, Kecamatan Talang Ubi diduga mengabaikan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU), karena terlihat secara jelas di lokasi kegiatan, para pekerjanya tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD)/Safety secara maksimal.
Pasalnya, berkenaan dengan Safety atau APD untuk para pekerja kontruksi proyek pemerintah sudah diatur oleh Permen PU. Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3) Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum, dengan jelas bunyi dari pasal 4 ayat (1) setiap penyelengaraan pekerjaan kontruksi bidang Pekerjaan Umum wajib menerapkan SMK3 kontruksi bidang PU.
Kemudian, Pasal 8 ayat (11) Penyedia Jasa yang telah ditetap sebagai pemenang, wajib melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Kontruksi untuk seluruh tahapan pekerjaan.
Berdasarkan pantauan di lokasi kegiatan, terlihat jelas para pekerja tidak dilengkapi sarung tangan serta helm pelindung kepala. Padahal, Risiko K3 kontruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan kontruksi.
Ahmad salah satu pengguna jalan Sinar Dewa ketika disambangi awak media menanyakan kantor Direksi serta papan informasi proyek dan Alat Safety para pekerja mengatakan tidak tahu, dirinya hanya pengguna jalan.
Sementara, warga yang ditanya terkait pengerjaan proyek yang tidak mau disebut namanya sangat menyayangkan penggaliannya tanah sangat asal asalan.
“Timbunan tanahnya hampir menutup akses jalan masuk motor dan tidak bisa dilewati para pedagang yang setiap hari lewat sini, dan warga sini ada yang berjualan seperti pakai gerobak bakso,” ungkapnya kepada jejakkasus.co.id.
“Bekas galian tanahnya tidak ditutup rapi dan masih bertumpuk tepat disepanjang depan Rumah Kepala Desa Sinar Dewa, seolah-oleh Kades hanya menutup mata. Dan contoh seperti musim hujan saat ini anak kecil (balita) kami juga sangat berhati-hati karena kami juga tidak bisa lagi melepaskan bermain tanpa mengawasi anak,” imbuhnya.
“kami harap pada pemborongnya, tolong lah kerjasamanya yang baik, agar segera menutup kembali lobang galian tanahnya dengan rapi, karena disini akses jalan utamanya disini mudah-mudahan saja tidak ada hujan, banyak anak anak kecil lagi disini,” pungkasnya. (Ical)
Editor: Fauzy
Copyright ©: Jejak Kasus