jejakkasus.co.id, JAKARTA – Ratusan warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Lingkungan menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor PT Bukit Asam (PTBA) Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes atas dugaan pencemaran lingkungan, perampasan lahan, hingga aktivitas penambangan ilegal yang diduga dilakukan PTBA. Masyarakat menilai hal tersebut telah merugikan warga dan negara.
Massa yang berjumlah lebih dari 100 orang melakukan orasi bergantian, membawa spanduk, pamflet, serta menggunakan mobil komando.
Koordinator Lapangan, Dodo Arman, dalam orasinya menegaskan bahwa PTBA harus bertanggung jawab atas dugaan pencemaran limbah dan kerusakan lingkungan yang telah terjadi bertahun-tahun tanpa penyelesaian nyata.
“Kami menuntut PT Bukit Asam bertanggung jawab atas pencemaran limbah yang masuk ke kawasan warga. Kerusakan lingkungan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, namun tidak ada solusi nyata dari perusahaan,” teriak Dodo.
Menurut Dodo, terdapat sejumlah tuntutan yang disampaikan massa aksi, di antaranya:
- PT Bukit Asam bertanggung jawab atas pencemaran limbah ke tanah masyarakat.
- Direktur Utama dan Komisaris PTBA diminta mundur karena dinilai gagal menjalankan tanggung jawab.
- Membersihkan lahan warga yang tercemar limbah batu bara.
- Membersihkan sungai yang terdampak, termasuk Sungai Air Lawai, Sungai Pungkilan, dan Sungai Bengkuang.
- Mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PTBA karena diduga melakukan banyak pelanggaran undang-undang.
Dodo juga menuding PTBA melakukan aktivitas penambangan di luar izin resmi. Hal itu, kata dia, melanggar Pasal 158 UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang mengatur sanksi pidana 5 tahun penjara dan denda Rp100 miliar bagi pelaku penambangan tanpa izin.
Ia menegaskan, aksi ini merupakan akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap perusahaan tambang plat merah yang bermarkas di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
“Kami akan terus menyuarakan aspirasi ini hingga pemerintah maupun pihak berwenang mengambil langkah tegas terhadap PTBA,” tegas Dodo.
Sementara itu, perwakilan PTBA, Jen, yang menemui massa aksi menyatakan akan menyampaikan tuntutan warga kepada pimpinan perusahaan.
“Semua aspirasi yang disampaikan hari ini akan kami teruskan kepada manajemen. Kami berharap masyarakat bersabar. Tentunya, kami tetap mengedepankan kesejahteraan warga yang berada di sekitar wilayah IUP kami,” ujarnya.
(Agus PS)