TANGGAMUS- JK. Jembatan ambruk di Pekon Sampang Turus diganti batang kelapa. Pekon Sampang Turus terletak di pedalaman wilayah Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Akses jalan menuju keluar masuk Pekon ini sangat sulit dilalui sepeda motor, apalagi mobil. Sabtu( 28/3/2020) pukul 14:00 WIB.
Dengan jalan berkelok dan menurun ditambah dengan konstruksi jalan yang sudah hancur di sana sini, menambah parah sulitnya mobilitas warga keluar masuk membawa hasil bumi dari Pekon setempat.
Asriyudin, warga setempat, merupakan pengemudi mobil yang sering mengangkut keluar masuk hasil bumi dari Pekon setempat.
Menurut dia, jalan ini satu-satunya akses keluar masuk kendaraan roda dua dan roda empat yang membawa hasil bumi untuk di bawa ke Pasar Wonosobo, Kec.Wonosobo.
“Kalau mau ke Kecamatan atau Pekon Sumur Tujuh, mobil harus ada muatan, karena kalau kosong mobil susah menanjak, kami pakai bandulan, dengan mengisi bagian belakang bak mobil dengan krokos kali,” jelas Asriyudin.
Dia dan warga setempat, sangat berharap ada perbaikan jalan dan jembatan yang ambruk akibat diterjang banjir.
Ia juga mengatakan, tiap hari warga Pekon Sampang Turus, membawa keluar hasil bumi diantaranya, Pepaya Kalifornia dan lainnya dengan menggunakan jasa ojek motor, juga mobil.
“Jadi bisa dibayangkan kalau habis turun hujan, tanjakan diatas sana sangat licin, karena tertutup lumpur, sehinga banyak kendaraan roda dua yang terbalik,” ucapnya.
Batin Mukhtar, warga Pekon itu mengatakan, selain jalan rusak, diperparah dengan ambruknya jembatan Way Sampang Gernuk, sekitar dua pekan lalu.
Warga sudah berupaya membangun jembatan secara swadaya dari pohon kelapa, harapannya kalau banjir tetap bisa melewatinya.
“Kami sangat berharap jembatan yang menjadi satu-satunya penghubung Pekon kami dengan Kecamatan dan Pekon lain, bisa segera dibangun. Kami juga berharap jalan bisa diaspal terutama ditanjakan sana, supaya lancar mobilitas kami,” harapnya. (HTM)