CIREBON– DPRD Kota Cirebon sangat menyayangkan kenaikan tarif air PDAM tanpa dilakukan pembahasan terlebih dulu dengan pihak legislatif.
“Soal kenaikan tarif air PDAM, tidak ada pembahasan dengan dewan. Kami juga kaget, begitu mendapat masukan dari masyarakat. PDAM kok kesannya sekarepe dewek bae (semaunya sendiri-Red),” tegas Fitria Pamungkaswati, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon.
Hal ini disampaikan Fitria Pamungkaswati kepada wartawan Jejak Kasus, Kamis (28/11/2019) saat ditanya soal kenaikan tarif air PDAM yang dikeluhkan masyarakat.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, PDAM seharusnya menyampaikan usulan dulu ke dewan. Usulan itu kemudian dibahas bersama, sampai ada persetujuan para wakil rakyat.
Keputusan menaikkan tarif air tanpa pembahasan di dewan, lanjutnya, seolah-olah tidak menghormati keberadaan lembaga terhormat ini.
“Komisi II DPRD Kota Cirebon sudah memanggil pihak PDAM secara informal, namun jawaban yang disampaikan kurang rinci dan belum bisa diterima. Dalam waktu dekat, DPRD akan memanggil manajemen PDAM secara resmi,” tandas ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon ini.
Fitria ingin PDAM tidak memberatkan masyarakat kurang mampu dengan kenaikan tarif air. Bila kenaikan itu dilakukan untuk kelompok warga kurang mampu atau tertentu, tetap harus melalui pengkajian bersama para wakil rakyat. (MNA)
