LAHAT, jejakkasus.co.id – Pembangunan yang menggunakan anggaran desa di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Markati Tama, eks wilayah transmigrasi Kecamatan Lahat, diduga kuat berdiri di atas lahan pribadi milik kepala desa. Lebih jauh, pengelolaan peternakan ayam tersebut disebut-sebut dilakukan oleh anak dan menantu kepala desa.
Hal itu disampaikan oleh seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan. Menurutnya, informasi yang berkembang menunjukkan bahwa oknum kepala desa kerap mengambil keputusan sepihak.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Lahat dapat menurunkan tim untuk melakukan penelusuran dan memastikan bahwa penggunaan dana desa yang bersumber dari keuangan negara benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat luas, bukan hanya menguntungkan sekelompok orang, apalagi keluarga sendiri.
Ketua PW GNPK-RI Provinsi Sumatera Selatan, Aprizal Muslim, turut menanggapi dugaan tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Mang Icon itu, aparat penegak hukum, khususnya Unit Pidkor Polres Lahat, seharusnya segera mengambil langkah penyelidikan terhadap penggunaan anggaran desa di Desa Markati Tama.
“Kami sebagai organisasi pemantau akan mengambil langkah hukum dengan membuat surat pengaduan terkait dugaan penyalahgunaan keuangan negara yang berindikasi KKN. Karena lembaga kami bersifat pencegahan, tentu harapan kami aparat hukum harus mengambil langkah tegas terhadap oknum yang diduga melakukan penyalahgunaan keuangan negara,” ujar Aprizal.
Sementara itu, Kepala Desa Markati Tama, Abd Rohim, saat dikonfirmasi memberikan bantahan.
“Siapa bilang? Itu hanya indikasi mereka saja. Di Markati Tama semuanya melalui kelompok tani, dan data proposalnya lengkap. Itu hanya orang yang tidak memahami bidang organisasi,” kata Rohim.
Ia melanjutkan bahwa program yang berjalan masih sesuai petunjuk teknis. Bahkan sampai sekarang semuanya masih berjalan dan berkembang.
“Kami bekerja sesuai juknis dan tidak ada yang melanggar aturan. Tahun ini ada empat kelompok tani yang mengelola dana desa untuk program ketahanan pangan. Jadi tidak benar semua berita itu,” tutup Abd Rohim.
(Evan)
