Lampung : Ketua DPRD M. Nasir Menilai Bupati Pesawaran Dendi Setengah Hati Tangani Covid-19

PESAWARAN- JK. Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran, M Nasir, menilai upaya Pemerintah guna memerangi penyebaran dan penularan Virus Corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Andan Jejama di kepemimpinan Dendi Ramadhona, terlihat setengah hati.

Hal ini terlihat dari hasil kunjungan yang dilakukan Nasir yang juga sebagai Calon Bupati, di beberapa Puskesmas yang ada di Gedongtataan.

Untuk ketersediaan Alat Pelindung Diri (ADP) bagi para tenaga medis yang ada sangat memprihatinkan, terlihat jelas para tenaga medis  untuk melindungi diri mereka agar tidak terpapar dari Virus Covid-19, hanya menggunakan jas hujan bahkan untuk masker sendiri mereka harus sistem mandiri beli sendiri. Bahkan, untuk alat pengukur suhu badan Termometer tembak (Termogun) tidak ada, masih menggunakan cara manual.

“Setelah kita lihat memang sangat memprihatinkan sekali, sebenarnya terkait hal ini sudah pernah kita sampaikan kemarin pada rapat gugus tugas penanganan Virus Corona (Covid-19), saya mendapatkan banyak sekali keluhan-keluhan, nah hari ini saya buktikan sendiri dengan saya berkeliling turun langsung di beberapa Puskesmas yang ada di Gedongtataan.

Ternyata betul, jangankan untuk APD, masker saja itu mereka sangat kekurangan, contoh di 4 Puskesmas yang sudah saya kunjungi ini, belum ada APD yang disiapkan Pemerintah,” beber Nasir saat meninjau langsung ke lokasi, Kamis (4/4/2020).

Dijelaskan Nasir, dari hasil kunjungannya tersebut selain minimnya APD untuk tenaga medis juga untuk ruang isolasi yang tersedia terlihat sangat darurat dan tidak layak.

“Ini sangat jauh dari apa yang dilaporkan Dinas Kesehatan, katanya semua di 13 Puskesmas yang ada di Pesawaran sudah lengkap APD nya, tapi ini setelah kami lihat tidak ada, diperparah untuk ruang isolasi awal yang ada ini, saya lihat darurat dan tidak standar,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya berharap kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan segera mencarikan solusinya bukan hanya bercerita, akan tetapi tidak sesuai dengan fakta.

“Harapan saya, Kepala Dinas Kesehatan cepat segera carikan solusinya, sesegera mungkin bila perlu besok sudah terlengkapi khususnya Puskesmas yang ada di pinggir-pingir jalan raya,” imbuh Nasir.

Lebih lanjut dia mengungkapkan terkait minimnya APD ini pihaknya akan segera memangil pihak Dinkes untuk dilakukan hearing.

“Terkait hal ini kita akan segera panggil pihak Dinkes kita akan hearing kan. Karena kapan lagi, apa lagi kalau di Gedongtataan ini merupakan tempat singgahnya banyak orang, bukan orang Pesawaran saja yang datang, jika terlihat batuk-batuk pilek rupanya mereka terpapar Virus Corona, inikan bahaya, kasihan dong untuk para Perawat dan tenaga medis yang ada di sini, tidak dilindungi dengan alat yang standar,” ungkapnya.

Sementara itu, Nofita Eka Dewi salah satu tenaga medis di Puskesmas Rawat Inap Gedongtataan mengutarakan pihaknya bersama para tenaga medis yang lain sangat sekali membutuhkan APD tersebut, apa lagi saat ini APD yang digunakannya bersama para tenaga medis yang ada itu ala kadar saja.

“Harapan kami agar kesediaan APD untuk tenaga medis di sini khususnya di Puskesmas Gedongtataan segera diadakan, karena Puskesmas ini semua menjadi tumpuan, dari mana-mana berobat ke sini, saya harapkan disegerakan pak, APD untuk kami, tenaga medis di sini benar-benar butuh, apa lagi saat ini kami menggunakan APD ala kadarnya cuma pake jas hujan itu pun dengan usaha mandiri dengan beli sendiri jadi mohon kami untuk diperhatikan, karena resikonya terpapar Virus itu di tenaga medis ini,” pungkasnya. (Rud)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *