jejakkasus.co.id, LAHAT – Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari meninjau langsung pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan irigasi teknis di Desa Pagar Jati, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda kunjungan kerjanya di Sumatera Selatan, Rabu, (23/4/2025).
Proyek irigasi tersebut menjadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.
Dalam sambutannya, Qodari menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lahat atas inisiatif pembangunan irigasi yang diinisiasi oleh Bupati Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih.
“Pertama, saya ingin melihat langsung bagaimana Pemerintah Kabupaten Lahat, khususnya Pak Bupati Bursah dan Ibu Wabup Widia, merealisasikan program pembangunan yang konkret. Kedua, saya memberikan apresiasi tinggi karena inisiatif pembangunan irigasi teknis ini sangat sejalan dengan prioritas Presiden, yaitu swasembada pangan,” ujar Qodari.
Ia menambahkan, pembangunan irigasi teknis tersebut merupakan hasil efisiensi dan realokasi anggaran dari APBD Kabupaten Lahat. Menurutnya, kebijakan tersebut patut menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain.
“Ini bukti nyata bahwa prinsip efisiensi dan realokasi yang diterapkan di tingkat pusat dapat diturunkan ke level daerah secara baik dan tepat sasaran, terutama untuk program-program yang benar-benar penting bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Lahat Bursah Zarnubi menyebut pembangunan irigasi teknis ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan kekeringan yang selama ini mengganggu produktivitas pertanian di wilayahnya.
“Bendungan ini telah rusak berkali-kali. Oleh karena itu, solusinya adalah membangun irigasi teknis berskala besar yang dirancang kuat untuk usia di atas 50 tahun, bahkan saya harap bisa bertahan hingga 100 tahun,” ujar Bursah.
Wakil Bupati Widia Ningsih menambahkan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari rencana besar revitalisasi sistem irigasi di Kabupaten Lahat.
“DED (Detail Engineering Design) dan uji kelayakan sudah selesai. Insyaallah, pembangunan dimulai Januari tahun depan. Dalam lima tahun, kami targetkan revitalisasi irigasi untuk 22 ribu hektare sawah. Ini bukan hanya ketahanan pangan, tetapi swasembada pangan,” kata Widia.
Ia juga berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat agar Kabupaten Lahat dapat menjadi percontohan nasional dalam pembangunan pertanian dan pengelolaan anggaran daerah yang efisien serta berpihak kepada rakyat.
(Roby )