UPTD Pertanian Waled Antisipasi Kekeringan Lahan Pertanian Seluas 770 Hektare

CIREBON- Prestasi yang perlu di acungi jempol oleh pihak yang berkepentingan. Sehingga kemajuan pertanian di wilayah timur selatan Kabupaten Cirebon di musim kemarau panjang 2019 dapat di antisipasi. Tepat di tiga Kecamatan di area kerja UPTD Pertanian Waled – kabupaten Cirebon yaitu Kecamatan Waled, Kecamatan Ciledug, Kecamatan Pasaleman.

Sumber dari ketahanan pangan di indonesia adalah pertanian. Sektor ini juga dapat dikatakan sebagai roda penggerak perekonomian nasional. Selain menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pertanian juga sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan produktivitasnya.

“Saat ini sektor pertanian indonesia dari sisi produksi merupakan sektor kedua paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, setelah industri pengolahan. Posisi sektor pertanian masih di atas sektor lainnya”. Dikatakan oleh Kepala UPTD Pertanian Waled H. Ir. Paino. MP, di sela-sela aktivitas beliau di lapangan persawahan di Desa Waled Asem, Kamis, 31/10/2019.

Sampai saat ini indonesia masih berusaha meningkatkan produktivitas sektor pertaniannya, terutama tanaman pangan. Pada tahun 2017 yang lalu saja indonesia sudah berhasil menghentikan impor beberapa komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini dilakukan untuk mendukung Swasembada pangan berkelanjutan yang dilakukan melalui peningkatan produksi beras nasional. Peningkatan jumlah penduduk menuntut sektor pertanian untuk terus lebih produktif dalam mencukupi kebutuhan pangan.

“Pada tahun 2017 saja, produksi padi nasional mengalami pertumbuhan 2,56% dibanding tahun sebelumnya. Produksi jagung meningkat karena terus dikembangkannya sistem irigasi untuk sawah-sawah yang ada sehingga tidak lagi menjadi sawah tadah hujan. Dari data terakhir presentase luas lahan sawah irigasi sudah bertambah jangkauannya dan sisanya masih berupa sawah non irigasi.” Imbuhnya.

Pada tahun 2019 sesuai program pemerintah juga berencana akan Swasembada beberapa komoditi, namun ada beberapa komoditas yang mengalami banyak penurunan produksinya, seperti kedelai dan kacang tanah. Adapun tanaman kemarau berupa Padi Gadu telah berhasil di tanam dan di panen di lahan seluas 400 hektar di musim tanam. Padi Gadu – 2019 di Kecamatan Waled dan Pabuaran. Sedangkan wilayah lain tidak bisa menanam sebab kekeringan air dan pasokan air yang tidak terkoordinir.

“Padi gadu merupakan padi yang dipanen pada musim kemarau. Tapi alhamdulillah, berkat kerjasama yang erat antara UPT Pertanian Waled yang berkoordinasi dengan pihak terkait (Koramil, pihak Waduk Darma Kuningan dan semua Kuwu di tiga Kecamatan) gagal panen padi gadu tidak terjadi di 400 hektar lahan sawah kami”.
Ujar Pak Haji untuk panggilan kepala UPTD Pertanian Waled yang kelahiran Palembang tersebut.

Hal senada juga di katakan beberapa Kuwu yang ada bersama kepala UPTD, bahwa terobosan perihal sarana dan prasarana untuk pertanian dan para petani perlu di tingkatkan terus agar tanamann lainnya seperti bawang merah, jagung perlu perhatian secara maksimal.

“Ucapan terimakasih kami atas dukungan rekan-rekan Kuwu, Ekbang, Babinsa yg mengamankan keberadaan air di lapangan.
Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag dan Kadin Pertanian Kabupaten DR. Ir. H. Ali Effendi, MM yang telah memperhatikan Wilayah Cirebon Timur Selatan”, di sampaikan ke pada awak media Jejak Kasus. (Dh. Adhi).

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *