jejakkasus.co.id, BENGKULU UTARA – Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT BAS (Bumi Anugrah Sawit) yang beroperasi di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu mulai menimbulkan kegelisahan ditengah masyarakat yang bermukim tidak jauh dari lokasi dimana Pabrik PKS PT BAS berdiri dan beroperasi.
Inilah Penuturan salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya yang langsung menyampaikan keluhannya kepada Tim Liputan jejakkasus.co.id, pada Hari Jumat, tanggal 26 September 2025.
Pada awal berdirinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tersebut, masyarakat menyambut dengan baik kehadiran PT BAS untuk melakukan aktivitas dan mengolah Kelapa Sawit dari Tandan Buah Segar untuk menjadi CPO (Crude Palm Oil).
Namun, seiring waktu berjalan, setelah beberapa tahun kemudian semenjak berdirinya dan beroperasinya Pabrik tersebut, masyarakat atau warga yang rumahnya tidak terlalu jauh dari lokasi Pabrik tersebut mulai merasakan dampak buruk, mulai timbul rasa ketidak nyamanan yang diakibatkan dari aktivitas Pabrik tersebut.
Secara gamblang, bahwa akhir-akhir ini mereka mulai tidak nyaman, karena Aroma Menyengat yang Berbau Busuk dari Limbah Industri Pabrik PT BAS tersebut.
Selain itu, Bunyi Mesin siang malam, Asap Mesin Pabrik yang menyelimuti Wilayah Permukiman warga yang berdekatan dengan Pabrik, sehingga keadaan ini menjadi memprihatinkan terhadap kesehatan warga.
Dari hasil Peninjauan Tim Liputan jejakkasus.co.id, yang secara langsung masuk di akal, karena memang secara posisi dan jarak antara Permukiman warga dan lokasi Pabrik sangat dekat, dan tidak sampai 1 Kilometer.
Saat dikonfirmasi terkait keluhan warga tersebut, Kepala Desa (Kades) Bukit Makmur Razid Wahadi membenarkan kondisi tersebut.
Pihak Manajemen PT BAS pun ketika dihubungi Tim jejakkasus.co.id, melalu Telepon belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi sampai berita ini diturunkan (Tim)